Selasa, 27 September 2011

Mata Kuliah Bahasa Indonesia


JUDUL BUKU          : RADIKUS MAKANKAKUS (Bukan Binatang Biasa)
PENULIS                  : Raditya Dika
PENERBIT               : GagasMedia
TERBIT                     : 2009
HALAMAN               : 230 halaman
INFO BUKU             : www.radityadika.com
            Hampir setiap orang di seluruh belahan dunia mungkin sedang atau telah merencanakan hidupnya dengan sangat baik. Sekolah pintar, prestasi segudang, beasiswa ke luar negeri, karir yang cemerlang dan gaji yang tinggi adalah keinginan yang pasti ada di angan-angan semua orang. Namun agaknya itu tidak berlaku pada Raditya Dika, seorang lelaki berkacamta yang selalu menjalani hidupnya dengan hal-hal konyol dan nyaris tidak sebaik orang lain menjalani hidup.
            Gaya bertutur yang apa adanya membuat kita dapat cepat memahami isi cerita dan tidak jarang mengajak kita untuk ikut membayangkan suasana dan setting cerita yang dimaksud. Format penulisannya pun tidak seformal novel-novel yang kerap kita baca, jelas dan tidak membosankan.
            Tak ada yang menyangka bahwa seorang Dika (sapaan akrab Raditya Dika, red.), dapat mengajar pelajaran Bahasa Inggris di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) yang didirikan oleh ibunya sendiri. Hanya berbekal rambut yang dicat warna pirang kecoklatan dan pernah mengambil studi finance di salah satu Universitas di Australia selama satu semester, dia dapat dengan sekejap membius murid-murid di kelas LBB. Sekedar mengingatkan, di seri novel yang sebelumnya (Kambing Jantan dan Cinta Brontosaurus), Dika menceritakan bahwa dirinya terpaksa keluar dari tempat studinya di Australia karena nilai-nilainya yang jauh dari harapan orangtuanya akibat sering memikirkan dan berkomunikasi dengan kekasihnya yang berada di Jakarta via telepon.
            Kekonyolan mungkin tidak akan pernah lepas dari kehidupan lelaki yang berkuliah di FISIP Universitas Indonesia ini, tapi bukan berarti dia tidak pernah memikirkan hal-hal yang bermakna seperti kehidupan itu sendiri. Suatu ketika dia ditelepon oleh wali kelasnya yang bernama Bu Irfah untuk menyuruhnya mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi yang belum dia kumpulkan. Dika diminta untuk mengerjakan LKS di rumah Bu Irfah agar wali kelasnya itu dapat mengawasi Dika dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS itu. Sesekali Bu Irfah memastikan bahwa jawaban yang ditulisnya itu bukan jawaban yang asal-asalan, lalu saat Bu Irfah sudah mulai lelah memastikan dan mengawasi, dia mulai menasihati Dika agar ia lebih serius bersekolah.
            Seketika Dika tersadar akan kata-kata yang diucapkan Bu Irfah. Sejak saat itu, ia mulai memikirkan arti hidup bagi dirinya sendiri sampai akhirnya dia mnerima Short Message Service (SMS) dari temannya yang mengabarkan bahwa Bu Irfah telah meninggal dunia. Dia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa Bu Irfah mengatakan hal itu ketika ia mulai memimpikannya?, untuk apa ia hidup?, dan bagaimana ia harus menjalani hidup?.  Sampai saat ini mungkin ia sedang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
            Background penulis yang mempunyai hobi menulis kegiatan sehari-harinya di blog, membuat banyak orang melakukan hal serupa untuk berbagai macam alasan. Tujuan penulis membukukan blognya adalah untuk menghibur orang-orang yang membacanya, walaupun mungkin, buku ini bergenre humor, buku ini tidak disarankan bagi anak-anak di bawah umur.
            Setting tulisan pun beragam, semua dekat dengan aktivitas sehari-hari. Namun penulis dapat mengubah tempat-tempat yang menurut kita membosankan dan terkesan ‘itu-itu saja’ menjadi tempat yang mengasyikkan dan berwarna.
            Kekonyolan bukan penghambat untuk dapat berkarya. Mungkin suatu saat nanti kekonyolanlah yang akan membuat kita berguna bagi orang lain.
Terrence Moulida Saleh
-51410142-

Jumat, 23 September 2011

Liputan Petra Golden Jubilee


“2.275 Perusahaan dan 3.412 Posisi Siap Menampung Lulusan Petra”

Serius di podium: Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr. Eng. saat membacakan laporan Rektor dalam Rapat Senat Terbuka di Auditorium Universitas Kristen petra Surabaya.


Bertoga: Anggota Senat yang hadir saat Rapat Senat Terbuka di Auditorium Universitas Kristen Petra Surabaya.


Senang: Pemberian Penghargaan Kencana Bakti pada para karyawan atau pegawai yang loyal dalam mengabdikan hidupnya pada UKP.


            SURABAYA-Puncak sakral perhelatan Dies Natalis Petra Golden Jubilee yang mengusung tema “LIGHT to the world, GLORY to the Lord” telah digelar melalui Rapat Senat Terbuka, Kamis (22/9) di Auditorium Universitas Kristen Petra (UKP). Agung Herwi B. selaku koordinator acara mengatakan, rapat ini adalah yang kelimakalinya diselenggarakan dalam perayaan Dies Natalis UKP. “Rapat tadi adalah yang kelima sejak tahun 2007. Saya bangga sekaligus bersyukur bisa ikut andil dalam puncak sakral acara Dies Natalis Petra yang ke-50 tahun ini,” katanya saat ditemui usai rapat.
            Agung, yang juga Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) menambahkan, “Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini benar-benar berbeda ya, selain karena kali ini ulang tahun momentum (50 tahun, red.), dekorasi ruangan pun bertema, lalu tamu-tamu yang diundang juga lebih luas,” imbuhnya.
            Rapat yang dihadiri sejumlah tamu penting seperti Gubernur Jawa Timur & Muspida (Kapolda, Pangdam, Pangarmatim, Gubernur AAL), Walikota Surabaya, Aparat pemerintah Sipil/Militer Siwalankerto dan Wonocolo, Koordinator Kopertis VII, Rektor Universitas Dongseo, Konsulat/Perwakilan negara asing, Ketua APTISI, Rektor BKPTKI se-Indonesia, Rektor PTN/PTS di Surabaya, Kepala SMA rekanan (pemenang/nominator Penghargaan BSE), Lembaga Kristen, YPTK Petra dan Gereja Pendukung, Mantan Rektor UKP, seluruh dosen dan pegawai, serta Fungsionaris Mahasiswa (KBM, MPM, BEM, HIMA) ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dibuka oleh Rektor UKP yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Senat, Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr. Eng. dan dipandu dua Master of Ceremony (MC) yaitu Kartika Bayu Primasanti, S.I.P. (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi)  dan Ir. Lintu Tulistiantoro, M.Des. (Dosen Fakultas Seni dan Desain, Departemen Desain Interior). Adapun anggota Senat yang tampak hadir dalam Rapat Senat Terbuka ini adalah Sekretaris Senat, Ir. Frederik Jones Syaranamual, M.Eng (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan), Anggota Senat seperti Ir. Hanny Hosiana Tumbelaka, M.Sc., Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Akademik), Dr. Juliana Anggono, S.T., M.Sc. (Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum & Keuangan), Ir. Djoni Haryadi Setiabudi, M.Eng. (Dekan Fakultas Teknik Industri), Diah Dharmayanti, S.E., M.Si. (Dekan Fakultas Ekonomi), Felicia Goenawan, S.E., M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi), Daniel Rohi, S.T., M.Eng. (Ketua Departemen Matakuliah Umum), Prof. Dr. Thomas Santoso, M.Si., Prof. Dra. Ester Harijanti Kuntjara, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Hatane Semuel, S.E., M.S., Ir. Irwan Santoso (Wakil Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan), Dra. Dewi Astuti, M.M. (Wakil Dosen Fakultas Ekonomi), dan Mariana Wibowo, S.Sn. (Wakil Dosen Fakultas Seni dan Desain).
            Setelah rapat dibuka, acara dilanjutkan dengan do’a pembukaan dan renungan Firman Tuhan oleh Magdalena Pranata Santoso, S.Th., M.Si., paduan suara, video taping (VT) Petra Golden Jubilee (perjuangan UKP dari tahun pertama berdiri hingga kini, 1961-2011), pembacaan laporan Rektor (Laporan tahunan per Agustus 2010-Agustus 2011). Secara umum, laporan Rektor berisi tentang rekapitulasi data dosen pengajar yang aktif, fasilitas-fasilitas UKP, pengunjung website dan pengunjung gedung langsung, akreditasi dan prestasi jurusan-jurusan pendidikan S1 dan S2, dan perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan UKP dalam perekrutan tenaga-tenaga ahli lulusan UKP. “Saat ini terdapat 2.275 Perusahaan dan 3.412 posisi (lowongan pekerjaan) yang ditawarkan bagi para sarjanawan UKP yang ingin melanjutkan karir di dunia usaha maupun dunia industri,” katanya saat menyampaikan laporan Rektor disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
            Rapat Senat Terbuka ini juga dimeriahkan dengan penyerahan penghargaan dan prestasi pada mahasiswa berprestasi, dosen-dosen berprestasi (Penghargaan Kencana Karya), dan karyawan yang loyal dalam mengabdikan hidupnya pada UKP (Penghargaan Kencana Bakti), serta pada sekolah-sekolah SMA rekanan UKP (Branded Schooling Experience Award).
            Setelah itu, rapat dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra (YPTK-Petra), Prof. Dr. J.E. Sahetapy, S.H., M.A. Dalam sambutannya, dia mengutarakan rencana memajukan UKP kedepannya. “Yayasan sudah merencanakan untuk membuka  beberapa jurusan baru dan membangun kampus kedua Petra di Sidoarjo, mohon dukungan dan do’anya agar rencana ini dapat segera terealisasi,” katanya. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Rektor Universitas Dongseo (Korea Selatan), Koordinator Kopertis Wilayah VII, Perwakilan Walikota Surabaya, dan Perwakilan Gubernur Jawa Timur.
            Rapat ditutup oleh Rektor sekaligus Ketua Senat UKP dan dilanjutkan dengan ramah tamah di depan Auditorium dan di sekitar Entrance Hall UKP. “Saya merasa bahwa 50 tahun Universitas Kristen Petra adalah anugerah, benar-benar anugerah dari Tuhan,” ungkap Rambuleki Laura, mahasiswa Akuntansi Bisnis UKP, angkatan 2009 yang juga Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Universitas saat ditemui disela-sela ramah-tamah. Suasana ramah-tamah juga terasa hangat, sebab segenap tamu undangan saling membaur dan bersukacita. “Acaranya menarik, banyak penghargaan yang diberikan, jadi kita merasa memiliki UK Petra dan juga merasa menjadi bagian dari suatu keluarga besar,” ungkap Ghang Suzan, pegawai UKP yang menerima penghargaan Kencana Bakti saat ditemui disela-sela perbincangan dengan beberapa rekannya seusai ramah-tamah.